HAND
OUT
Mata
Kuliah : Askeb
IV
SKS : 2
SKS
Dosen : Delfi
Prima Yufi
Topik : Prinsip
deteksi dini terhadap komplikasi dan penyakit yang terjadi pada ibu masa kehamilan,persalinan, dan nifas.
Sub
topic :
a. Pemeriksaan
kehamilan dini
b. kontak
dini kehamilan TM I
c. pelayanan
ANC berdasarkan kebutuhan individu
d. skrining
untuk deteksi dini
OBJEKTIF
PERILAKU SISWA
1. Setelah
pembelajaran ini diharapkan, mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada
ibu ibu hamil dengan berbagai komplikasi tanpa bantuan dosen dengan benar
2. Setelah
perkuliahan selesai mahasiswa bisa memahami tentang pemeriksaan kehamilan dini
(Early ANC Detections), kontak dini kehamilan TM I, Pelayanan ANC berdasarkan
kebutuhan individu, skiring untuk deteksi dini.
A.
REFERENSI
1. Prawirohardjo
sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta :Bina Pustaka. 2007.
2. Mochtar,
Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Edisi 2. Jakarta: EGC
3. Sastrawinata,
sulaiman. Obsetetri Fisiologi. Bandung : Eleman. 1983
B.
ALAT
DAN BAHAN
Hand out, Power point,
LCD, Laptop, White board, Spidol, flip chart.
C.
LAMPIRAN
MATERI
PRINSIP
DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASI
DAN
PENYULIT PADA IBU HAMIL
Kehamilan
melibatkan perubahan fisik maupun
emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Seorang ahli medis
menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan pada ibu dan
keluarganya dalam merencanakan penyambutan anggota keluarga yang baru, memantau
perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang
janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal.
Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi
apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu,
pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung
kesehatan ibu hamil dan mendeteksi kehamilan.
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah
atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan
pemantauan selama kehamilannya.
Kebijakan
teknis yang dilaksanakan adalah :
1. Mengupayakan
kehamilan yang sehat
2. Melakukan
deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila
diperlukan
3. Persiapan
persalinan yang bersih dan aman
4. Perencanaan
antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
A.
PEMERIKSAAN
KEHAMILAN DINI (EARLY ANC DETECTION)
Idealnya wanita yang merasa hamil bersedia untuk
memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya 1 bulan. Dengan
demikian, jika terdapat kelainan pada kehamilannya tersebut akan lekas
diketahui dan segea dapat diatasi. Oleh karena itu, setiap wanita hamil
sebaiknya melakukan kunjungan antenatal sedikitnya 1 kali pada trimester 1 (
sebelum minggu ke 14 ).
Ketika
seorang ibu mulai mendapatkan tanda presumtif hamil seperti :
ü Amenorhe
ü Mual
dan muntah
ü Mengidam
ü Pembesaran
payudara dan lain-lain.
Atau
ketika dia menemukan tanda mungkin hamil seperti :
ü Pembesaran
perut
ü Tes
kehamilan positif,
ü Tanda
chadwick
ü Tanda
braxtohicks
ü dan
lain-lain
Diharapkan ibu tersebut
segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan baik itu bidan maupun dokter. Pemeriksaan
yang dilakukan pada kehamilan dini, yaitu :
a. Anamnesa
Anamnesa adalah tanya
jawab antara penderita dan pemeriksa. Dari anamnesa ini banyak keterangan yang
diperoleh guna membantu menegakkan diagnosa dan prognosa kehamilan.
1) Anamnesa Sosial ( biodata dan latar
belakang sosial )
2) Anamnesa Keluarga
3) Anamnesa Medik
4) Anamnesa Haid
5) Anamnesa Kebidanan
b. Pemeriksaan Umum
1)
Tinggi badan
Pada wanita hamil yang pertama kali
memeriksakan perlu diukur tinggi badannya. Seorang wanita hamil yang terlalu
pendek, yang tinggi badannya kurang dari 145 cm tergolong resiko tinggi karena
kemungkinan besar persalinan berlangsung kurang lancar. Perbandingan tinggi dan
berat badan memberi gambaran mengenai keadaan gizi dan balita.
2)
Berat badan
Pada tiap pemeriksaan wanita hamil baik
yang pertama kali atau ulangan, berat badan perlu ditimbang. Kenaikan berat
badan yang mendadak dapat merupakan tanda bahaya komplikasi kehamilan yaitu
preeklampsi. Dalam trimester I berat badan wanita hamil biasanya belum naik
bahkan biasanya menurunkarena kekurangan nafsu makan. Dalam trimester terakhit
terutama karena pertumbuhan janin dan uri berat badan naik sehingga pada akhir
kehamilan berat badan wanita hamil bertambah kurang lebih 11 kg dibanding
sebelum hamil. Pada trimester terakhir berat badan kurang lebih 0.5 kg
seminggu, bila penambahan berat badan tiap minggu lebih dari 0.5 kg harus
diperhatikan kemungkinan preeklampsi.
3)
Tanda-tanda vital
Dalam keadaan normal tekanan darah dalam
kehamilan trimester terakhir sistolik tidak melebihi 140 mmHg, dan diastolik tidak melebihi 90
mmHg. Bila terdapat tekanan darah melebihi diatas maka kemungkinan adanya
preeklampsi.
4)
Pemeriksaan kepala dan leher
Pemeriksaan ini dilakukan dengan
menggunakan pemeriksaan inspeksi. Pemeriksaan ini meliputi seluruh bagian
kepala dan leher. Jika pada pemeriiksaan mata sklera ikterik dan konjungtiva
anemis maka kemungkinan anemia.
5)
Pemeriksaan payudara
Pada wanita hamil payudara terlihat
besar dan tegang serta sedikit nyeri. Hal ini karena pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Pemeriksan payudara
dengan cara palpasi meliputi bentuk dan ukuran payudara, putting susu menonjol
atau tidak, adanya retraksi, masa dan pembesaran pembuluh limfe.
6)
Pemeriksaan abdominal
Pemeriksaan abdominal dilakukan dengan
palpasi. Dari pemeriksaan ini diperoleh mengenai ukuran dan bentuk uterus.
7) Pemeriksan
genetalia
Untuk
memeriksa genetalia biasanya dengan pemeriksaan ginekologi. Pada pemeriksaan
ini vulva, vagina dan porsio diperiksa dan dilihat inspekulo.
8) Pemeriksaan
ekstremitas atas dan bawah
Pemeriksaan
ini dilakukan untuk mengetahui adanya varises dan oedema.
c. Pemeriksaan laboratorium
Test
laboratorium perlu dilakukan pada ibu hamil. Pemeriksan ini ditujukan untuk
memeriksa golongan darah, Hb, protein urine, dan glukosa urine. Pemeriksaan
urine pada awal kehamilan bertujuan untuk mengetahui adanya kehamilan. Selain
itu pemeriksaan urin juga bertujuan untuk mengetahui adanya protein urine dan
glukosa urine. Protein dalam urine merupakan hasil kontaminasi darI vagina atau
dari infeksi saluran kencing atau penyakit ginjal. Pada saat hamil jika
dihubungkan dengan hipertensi dan oedem, hal ini akan menjadi tanda serius dari
preeklampsi. Untuk glukosa urin berhubungan dengan diabetes.
B. KONTAK DINI KEHAMILAN TRIMESTER I
Kebijakan
program untuk kunjungan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan, terdiri dari
:
ü 1 kali pada
trimester pertama
ü 1 kali pada
trimester kedua
ü 2
kali pada trimester ketiga
Pelayanan
standar minimal yang diperoleh harus mencakup “ 14 T ”
ü Timbang berat
badan
ü Ukur
Tekanan darah
ü Ukur
Tinggi Fundus Uteri
ü Pemberian
imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
ü Pemberian
Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan (fe 60 mg, asam folat 500
ug).
ü Tes
terhadap penyakit menular seksual
ü Temu
wicara dalam rangka persiapan rujukan.
ü Test/pemeriksaan
Hb
ü Test/pemeriksaan
urin protein
ü Test
reduksi urin
ü Tekan
pijat payudara
ü Tingkat
kebugaran (senam hamil)
ü Terapi
yodium kapsul
ü Terapi
obat malaria
Pada trimester I, menurunnya keinginan
untuk melakukan hubungan seksual sangat wajar. Apabila dalam anamnesis ada
riwayat abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda
sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta telah terbentuk serta
kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus diperbolehkan pada
masa kehamilan jika dilakukan dengan hati hati. Pada akhir kehamilan, jika
kepala sudah masuk panggul koitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan
perasaan sakit dan perdarahan.
Dengan
adanya kontak dini khususnya pada trimester I, maka akan memudahkan kita dalam
mendeteksi adanya kelainan atau komplikasi yang mungkin dialami oleh ibu hamil
dalam kehamilannya.
C. PELAYANAN ANC BERDASARKAN KEBUTUHAN INDIVIDU
Pelayanan
ANC yang diberikan petugas kesehatan kepada setiap ibu hamil berbeda – beda tergantung dari
kebutuhan dan kondisi dari setiap individunya. Misalnya persetujuan ANC yang
diberikan terhadap ibu hamil dengan hipertensi tentunya akan berbeda dengan
pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil dengan varises.
Pada
ibu hamil dengan hipertensi sebaiknya dilakukan pemantauan tekanan darah, urin,
dan kondisi janin setiap minggunya. Anjurkan kepada ibu untuk mentaati
pemeriksaan antenatal yang teratur dan jika perlu dikonsultasikan kepada ahli.
Selain itu anjurkan ibu pula untuk cukup istirahat menjauhi emosi dan jangan
bekerja terlalu berat. Pada pola nutrisi sebaiknya ibu dianjurkan untuk diet
tinggi protein rendah hidrat arang, rendah lemak, dan rendah garam. Hal ini
bertujuan untuk mencegah pertambahan berat badan yang agresif.
Pengawasan
terhadap janin harus lebih teliti, disamping pemeriksaan biasa, dapat dilakukan
pemeriksaan monitor janin lainnya seperti elektrokardiografi fetal, ukuran
biparietal (USG), Penentuan kadar estriol, amnioskopi, pH darah janin, dan
sebagainya.
Pengakhiran
kehamilan baik yang muda maupun yang sudah cukup bulan harus dipikirkan bila
ada tanda – tanda hipertensi ganas (tekanan darah 200/120 atau pre-eklamsi
berat). Apalagi bila janin telah meninggal dalam kandungan pengakhiran
kehamilan ini sebaikanya dirundingkan antar disiplin : dengan ahli penykit
dalam ; apakah ada ancaman terhadap jiwa ibu.
Sedangkan
pada ibu hamil dengan varises pelayanan ANC yang diberikan antara lain :
ü Anjuran
ibu untuk jangan berdiri atau duduk terlalu lama dan jangan memakai ikat
pinggang terlalu kencang.
ü Anjurkan
kepada ibu supaya jalan – jalan dan senam hamil untuk memperlancar peredaran
darah.
ü Anjurkan
ibu untuk memakai kaos kaki atau pembalut tungkai elastis.
ü Dapat
diberikan obat – obatan : Venosan, Glyvenol, Venoruton, dan Varemoid.
Penilaian
Antenatal
|
Kunjungan
I
|
Kunjungan
II
|
Kunjungan
III
|
Kunjungan
IV
|
Riwayat kehamilan
|
√
|
√
|
√
|
√
|
Riwayat kebidanan
|
√
|
|||
Riwayat kesehatan
|
√
|
|||
Riwayat sosial
|
√
|
|||
Pemeriksaan
keseluruhan (umum)
|
√
|
Jika ada indikasi
|
Jika ada indikasi
|
Jika ada indikasi
|
Pemeriksaan kebidanan
(luar)
|
√
|
√
|
√
|
√
|
Pemeriksaan kebidanan
(dalam)
|
√
|
Jika ada indikasi
|
Jika ada indikasi
|
Jika ada indikasi
|
Pemeriksaan
laboratorium
|
√
|
Jika ada indikasi
|
Jika ada indikasi
|
Cek kembali Hb dan pemerik saan
laborato rium lain jika ada indikasi.
|
Pemberian TT
|
TT1(0,5 cc)
|
TT2 (0,5 cc)
|
||
Pemberian tablet Fe
|
90 hari
|
|||
Konseling umum
|
√
|
Memperkuat
|
Memperkuat
|
Memperkuat
|
Konseling khusus
|
Jika ada indikasi
|
Jika ada indikasi
|
Jika ada indikasi
|
Jika ada indikasi
|
Perenc. Persalinan
|
√
|
√
|
||
Perenc. Penanganan komplikasi
|
√
|
√
|
√
|
√
|
D. SKRINING UNTUK DETEKSI DINI
Kunjungan
I (16 minggu) dilakukan untuk :
ü Penapisan
dan pengobatan anemia
ü Perencanaan
persalinan
ü Pengenalan
komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
Kunjungan
II (24 – 28 minggu), dilakukan untuk :
ü Pengenalan
komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
ü Penapisan
preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan
ü Mengulang
perencanaan persalinan
Kunjungan
III (32 minggu), dilakukan untuk :
ü Pengenalan
komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
ü Penapisan
preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan
ü Mengulang
perencanaan persalinan
Kunjungan
IV (36 minggu), dilakukan untuk :
ü Sama
seperti kegiatan kunjungan II dan III
ü Mengenali
adanya kelainan letak dan presentasi
ü Memantapkan
rencana persalinan
ü Mengenali
tanda-tanda persalinan.
USG
merupakan suatu media diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk
mempelajari struktur jaringan berdasarkan gambaran ecko dari gelombang
ultrasonik. Pemeriksaaan USG saat ini dipandang sebagai metode pemeriksaan yang
aman.
Riwayat
kehamilan ini
|
Riwayat
obstetric lalu
|
Riwayat
penyakit
|
Riwayat
sosial ekonomi
|
Usia ibu hamil
|
Jumlah kehamilan
|
Jantung
|
Status perkawinan
|
HPHT, siklus haid
|
Umlah persalinan
|
Tekanan darah tinggi
|
Respon
ibu dan keluarga terhadap kehamilan
|
Perdarahan per vaginam
|
Jumlah persalinan cukup bulan
|
DM
|
Jumlah
keluarga di rumah yang membantu
|
Keputihan
|
Jumlah persalinan premature
|
TBC
|
Siapa
pembuat keputusan dalam keluarga
|
Mual dan muntah
|
jumlah anak hidup
|
Pernah operasi
|
kebiasaan
makan dan minum
|
Masalah
/ kelainan pada kehamilan sekarang
|
jumlah keguguran
|
Alergi obat / makanan
|
kebiasaan
merokok, menggunakan obat-obat dan alkohol
|
Pemakaian
obat-obat (termasuk jamu-jamuan)
|
jumlah aborsi
|
Ginjal
|
kehidupan seksual
|
perdarahan
pada kehamilan, persalin-an, nifas terdahulu
|
Asma
|
pekerjaan
dan aktivitas sehari-hari
|
|
adanya
hipertensi dalam kehamilan pada kehamilan terdahulu
|
Epilepsi
|
pilihan
tempat untuk melahirkan
|
|
berat bayi < 2,5 kg atau berat bayi > 4 kg
|
Penyakit hati
|
pendidikan
|
|
Adanya
masalah -masalah selama kehamilan, persalin-an, nifas terdahulu
|
Pernah kecelakaan
|
penghasilan
|
Fisik
umum
|
Pemeriksaan
luar
|
Pemeriksaan
dalam
|
Laboratorium
|
Kunjungan
pertama :
· tekanan
darah
· suhu
badan
· nadi
· berat
badan
· tinggi
badan
· muka:
edema, pucat
· mulut
& gigi :
kebersihan, karies,
tonsil
· tiroid
/ gondok
· tulang
belakang / punggung
· payudara:
putting susu , tumor
· abdomen:
bekas operasi
· ekstremitas
:
edema, varises refleks patella
· costrovertebral
angle tenderness (CVAT)
· kulit
:
kebersihan, penyakit
kulit
|
Pada setiap kunjungan
:
· mengukur
TFU
· palpasi
untuk menentukan letak janin (atau lebih dari 28 minggu)
· Auskultsi
detak jantung janin
|
Pada kunjungan
pertama :
Pemeriksaan
vulva /perineum untuk :
· Varises
· Kondiloma
· Edema
· Hemoroid
· Kelainan
lain
Pemeriksaan dengan
speculum untuk menilai :
· Serviks
· Tanda-tanda
infeksi
· Cairan
dari ostium uter
Pemeriksaan
untuk menilai :
· Serviks*
· Uterus*
· Adneksa*
· Bartolini
· Skene
· Uretra
*Bila
usia kehamilan < 12 minggu
|
Kunjungan
pertama :
Darah
:
· Hemoglobin
· Glukosa
· VDRL
Urin
:
· Warna,
bau, kejernihan
· Protein
· Glukosa
|
Kunjungan berikutnya
· tekanan
darah
· berat badan
· edema
· masalah
dari kunjungan pertama
|
EVALUASI
1. Kapan
pemeriksaan kehamilan dini di laksanakan?
2. Apa
saja yang dilakukan pada kontak dini trimester 1?
3. Carilah
1 khasus pada ibu hamil dan apakah pelayanan Anc yang di butuhkan ibu hamil
tersebut sesuai kasus yang sau dari buat? HAND
OUT
Mata
Kuliah : Askeb
IV
SKS : 2
SKS
Dosen : Delfi
Prima Yufi
Topik : Prinsip
deteksi dini terhadap komplikasi dan penyakit yang terjadi pada ibu masa
kehamilan,persalinan, dan nifas.
Sub
topic :
a. Pemeriksaan
kehamilan dini
b. kontak
dini kehamilan TM I
c. pelayanan
ANC berdasarkan kebutuhan individu
d. skrining
untuk deteksi dini
OBJEKTIF
PERILAKU SISWA
1. Setelah
pembelajaran ini diharapkan, mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada
ibu ibu hamil dengan berbagai komplikasi tanpa bantuan dosen dengan benar
2. Setelah
perkuliahan selesai mahasiswa bisa memahami tentang pemeriksaan kehamilan dini
(Early ANC Detections), kontak dini kehamilan TM I, Pelayanan ANC berdasarkan
kebutuhan individu, skiring untuk deteksi dini.
A.
REFERENSI
1. Prawirohardjo
sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta :Bina Pustaka. 2007.
2. Mochtar,
Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Edisi 2. Jakarta: EGC
3. Sastrawinata,
sulaiman. Obsetetri Fisiologi. Bandung : Eleman. 1983
B.
ALAT
DAN BAHAN
Hand out, Power point,
LCD, Laptop, White board, Spidol, flip chart.
C.
LAMPIRAN
MATERI
PRINSIP
DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASI
DAN
PENYULIT PADA IBU HAMIL
Kehamilan
melibatkan perubahan fisik maupun
emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Seorang ahli medis
menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan pada ibu dan
keluarganya dalam merencanakan penyambutan anggota keluarga yang baru, memantau
perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang
janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal.
Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi
apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu,
pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung
kesehatan ibu hamil dan mendeteksi kehamilan.
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah
atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan
pemantauan selama kehamilannya.
Kebijakan
teknis yang dilaksanakan adalah :
1. Mengupayakan
kehamilan yang sehat
2. Melakukan
deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila
diperlukan
3. Persiapan
persalinan yang bersih dan aman
4. Perencanaan
antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
A.
PEMERIKSAAN
KEHAMILAN DINI (EARLY ANC DETECTION)
Idealnya wanita yang merasa hamil bersedia untuk
memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya 1 bulan. Dengan
demikian, jika terdapat kelainan pada kehamilannya tersebut akan lekas
diketahui dan segea dapat diatasi. Oleh karena itu, setiap wanita hamil
sebaiknya melakukan kunjungan antenatal sedikitnya 1 kali pada trimester 1 (
sebelum minggu ke 14 ).
Ketika
seorang ibu mulai mendapatkan tanda presumtif hamil seperti :
ü Amenorhe
ü Mual
dan muntah
ü Mengidam
ü Pembesaran
payudara dan lain-lain.
Atau
ketika dia menemukan tanda mungkin hamil seperti :
ü Pembesaran
perut
ü Tes
kehamilan positif,
ü Tanda
chadwick
ü Tanda
braxtohicks
ü dan
lain-lain
Diharapkan ibu tersebut
segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan baik itu bidan maupun dokter. Pemeriksaan
yang dilakukan pada kehamilan dini, yaitu :
a. Anamnesa
Anamnesa adalah tanya
jawab antara penderita dan pemeriksa. Dari anamnesa ini banyak keterangan yang
diperoleh guna membantu menegakkan diagnosa dan prognosa kehamilan.
1) Anamnesa Sosial ( biodata dan latar
belakang sosial )
2) Anamnesa Keluarga
3) Anamnesa Medik
4) Anamnesa Haid
5) Anamnesa Kebidanan
b. Pemeriksaan Umum
1)
Tinggi badan
Pada wanita hamil yang pertama kali
memeriksakan perlu diukur tinggi badannya. Seorang wanita hamil yang terlalu
pendek, yang tinggi badannya kurang dari 145 cm tergolong resiko tinggi karena
kemungkinan besar persalinan berlangsung kurang lancar. Perbandingan tinggi dan
berat badan memberi gambaran mengenai keadaan gizi dan balita.
2)
Berat badan
Pada tiap pemeriksaan wanita hamil baik
yang pertama kali atau ulangan, berat badan perlu ditimbang. Kenaikan berat
badan yang mendadak dapat merupakan tanda bahaya komplikasi kehamilan yaitu
preeklampsi. Dalam trimester I berat badan wanita hamil biasanya belum naik
bahkan biasanya menurunkarena kekurangan nafsu makan. Dalam trimester terakhit
terutama karena pertumbuhan janin dan uri berat badan naik sehingga pada akhir
kehamilan berat badan wanita hamil bertambah kurang lebih 11 kg dibanding
sebelum hamil. Pada trimester terakhir berat badan kurang lebih 0.5 kg
seminggu, bila penambahan berat badan tiap minggu lebih dari 0.5 kg harus
diperhatikan kemungkinan preeklampsi.
3)
Tanda-tanda vital
Dalam keadaan normal tekanan darah dalam
kehamilan trimester terakhir sistolik tidak melebihi 140 mmHg, dan diastolik tidak melebihi 90
mmHg. Bila terdapat tekanan darah melebihi diatas maka kemungkinan adanya
preeklampsi.
4)
Pemeriksaan kepala dan leher
Pemeriksaan ini dilakukan dengan
menggunakan pemeriksaan inspeksi. Pemeriksaan ini meliputi seluruh bagian
kepala dan leher. Jika pada pemeriiksaan mata sklera ikterik dan konjungtiva
anemis maka kemungkinan anemia.
5)
Pemeriksaan payudara
Pada wanita hamil payudara terlihat
besar dan tegang serta sedikit nyeri. Hal ini karena pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Pemeriksan payudara
dengan cara palpasi meliputi bentuk dan ukuran payudara, putting susu menonjol
atau tidak, adanya retraksi, masa dan pembesaran pembuluh limfe.
6)
Pemeriksaan abdominal
Pemeriksaan abdominal dilakukan dengan
palpasi. Dari pemeriksaan ini diperoleh mengenai ukuran dan bentuk uterus.
7) Pemeriksan
genetalia
Untuk
memeriksa genetalia biasanya dengan pemeriksaan ginekologi. Pada pemeriksaan
ini vulva, vagina dan porsio diperiksa dan dilihat inspekulo.
8) Pemeriksaan
ekstremitas atas dan bawah
Pemeriksaan
ini dilakukan untuk mengetahui adanya varises dan oedema.
c. Pemeriksaan laboratorium
Test
laboratorium perlu dilakukan pada ibu hamil. Pemeriksan ini ditujukan untuk
memeriksa golongan darah, Hb, protein urine, dan glukosa urine. Pemeriksaan
urine pada awal kehamilan bertujuan untuk mengetahui adanya kehamilan. Selain
itu pemeriksaan urin juga bertujuan untuk mengetahui adanya protein urine dan
glukosa urine. Protein dalam urine merupakan hasil kontaminasi darI vagina atau
dari infeksi saluran kencing atau penyakit ginjal. Pada saat hamil jika
dihubungkan dengan hipertensi dan oedem, hal ini akan menjadi tanda serius dari
preeklampsi. Untuk glukosa urin berhubungan dengan diabetes.
B. KONTAK DINI KEHAMILAN TRIMESTER I
Kebijakan
program untuk kunjungan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan, terdiri dari
:
ü 1 kali pada
trimester pertama
ü 1 kali pada
trimester kedua
ü 2
kali pada trimester ketiga
Pelayanan
standar minimal yang diperoleh harus mencakup “ 14 T ”
ü Timbang berat
badan
ü Ukur
Tekanan darah
ü Ukur
Tinggi Fundus Uteri
ü Pemberian
imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
ü Pemberian
Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan (fe 60 mg, asam folat 500
ug).
ü Tes
terhadap penyakit menular seksual
ü Temu
wicara dalam rangka persiapan rujukan.
ü Test/pemeriksaan
Hb
ü Test/pemeriksaan
urin protein
ü Test
reduksi urin
ü Tekan
pijat payudara
ü Tingkat
kebugaran (senam hamil)
ü Terapi
yodium kapsul
ü Terapi
obat malaria
Pada trimester I, menurunnya keinginan
untuk melakukan hubungan seksual sangat wajar. Apabila dalam anamnesis ada
riwayat abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda
sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta telah terbentuk serta
kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus diperbolehkan pada
masa kehamilan jika dilakukan dengan hati hati. Pada akhir kehamilan, jika
kepala sudah masuk panggul koitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan
perasaan sakit dan perdarahan.
Dengan
adanya kontak dini khususnya pada trimester I, maka akan memudahkan kita dalam
mendeteksi adanya kelainan atau komplikasi yang mungkin dialami oleh ibu hamil
dalam kehamilannya.
C. PELAYANAN ANC BERDASARKAN KEBUTUHAN INDIVIDU
Pelayanan
ANC yang diberikan petugas kesehatan kepada setiap ibu hamil berbeda – beda tergantung dari
kebutuhan dan kondisi dari setiap individunya. Misalnya persetujuan ANC yang
diberikan terhadap ibu hamil dengan hipertensi tentunya akan berbeda dengan
pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil dengan varises.
Pada
ibu hamil dengan hipertensi sebaiknya dilakukan pemantauan tekanan darah, urin,
dan kondisi janin setiap minggunya. Anjurkan kepada ibu untuk mentaati
pemeriksaan antenatal yang teratur dan jika perlu dikonsultasikan kepada ahli.
Selain itu anjurkan ibu pula untuk cukup istirahat menjauhi emosi dan jangan
bekerja terlalu berat. Pada pola nutrisi sebaiknya ibu dianjurkan untuk diet
tinggi protein rendah hidrat arang, rendah lemak, dan rendah garam. Hal ini
bertujuan untuk mencegah pertambahan berat badan yang agresif.
Pengawasan
terhadap janin harus lebih teliti, disamping pemeriksaan biasa, dapat dilakukan
pemeriksaan monitor janin lainnya seperti elektrokardiografi fetal, ukuran
biparietal (USG), Penentuan kadar estriol, amnioskopi, pH darah janin, dan
sebagainya.
Pengakhiran
kehamilan baik yang muda maupun yang sudah cukup bulan harus dipikirkan bila
ada tanda – tanda hipertensi ganas (tekanan darah 200/120 atau pre-eklamsi
berat). Apalagi bila janin telah meninggal dalam kandungan pengakhiran
kehamilan ini sebaikanya dirundingkan antar disiplin : dengan ahli penykit
dalam ; apakah ada ancaman terhadap jiwa ibu.
Sedangkan
pada ibu hamil dengan varises pelayanan ANC yang diberikan antara lain :
ü Anjuran
ibu untuk jangan berdiri atau duduk terlalu lama dan jangan memakai ikat
pinggang terlalu kencang.
ü Anjurkan
kepada ibu supaya jalan – jalan dan senam hamil untuk memperlancar peredaran
darah.
ü Anjurkan
ibu untuk memakai kaos kaki atau pembalut tungkai elastis.
ü Dapat
diberikan obat – obatan : Venosan, Glyvenol, Venoruton, dan Varemoid.
Penilaian
Antenatal
|
Kunjungan
I
|
Kunjungan
II
|
Kunjungan
III
|
Kunjungan
IV
|
Riwayat kehamilan
|
√
|
√
|
√
|
√
|
Riwayat kebidanan
|
√
|
|||
Riwayat kesehatan
|
√
|
|||
Riwayat sosial
|
√
|
|||
Pemeriksaan
keseluruhan (umum)
|
√
|
Jika ada indikasi
|
Jika ada indikasi
|
Jika ada indikasi
|
Pemeriksaan kebidanan
(luar)
|
√
|
√
|
√
|
√
|
Pemeriksaan kebidanan
(dalam)
|
√
|
Jika ada indikasi
|
Jika ada indikasi
|
Jika ada indikasi
|
Pemeriksaan
laboratorium
|
√
|
Jika ada indikasi
|
Jika ada indikasi
|
Cek kembali Hb dan pemerik saan
laborato rium lain jika ada indikasi.
|
Pemberian TT
|
TT1(0,5 cc)
|
TT2 (0,5 cc)
|
||
Pemberian tablet Fe
|
90 hari
|
|||
Konseling umum
|
√
|
Memperkuat
|
Memperkuat
|
Memperkuat
|
Konseling khusus
|
Jika ada indikasi
|
Jika ada indikasi
|
Jika ada indikasi
|
Jika ada indikasi
|
Perenc. Persalinan
|
√
|
√
|
||
Perenc. Penanganan komplikasi
|
√
|
√
|
√
|
√
|
D. SKRINING UNTUK DETEKSI DINI
Kunjungan
I (16 minggu) dilakukan untuk :
ü Penapisan
dan pengobatan anemia
ü Perencanaan
persalinan
ü Pengenalan
komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
Kunjungan
II (24 – 28 minggu), dilakukan untuk :
ü Pengenalan
komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
ü Penapisan
preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan
ü Mengulang
perencanaan persalinan
Kunjungan
III (32 minggu), dilakukan untuk :
ü Pengenalan
komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
ü Penapisan
preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan
ü Mengulang
perencanaan persalinan
Kunjungan
IV (36 minggu), dilakukan untuk :
ü Sama
seperti kegiatan kunjungan II dan III
ü Mengenali
adanya kelainan letak dan presentasi
ü Memantapkan
rencana persalinan
ü Mengenali
tanda-tanda persalinan.
USG
merupakan suatu media diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk
mempelajari struktur jaringan berdasarkan gambaran ecko dari gelombang
ultrasonik. Pemeriksaaan USG saat ini dipandang sebagai metode pemeriksaan yang
aman.
Riwayat
kehamilan ini
|
Riwayat
obstetric lalu
|
Riwayat
penyakit
|
Riwayat
sosial ekonomi
|
Usia ibu hamil
|
Jumlah kehamilan
|
Jantung
|
Status perkawinan
|
HPHT, siklus haid
|
Umlah persalinan
|
Tekanan darah tinggi
|
Respon
ibu dan keluarga terhadap kehamilan
|
Perdarahan per vaginam
|
Jumlah persalinan cukup bulan
|
DM
|
Jumlah
keluarga di rumah yang membantu
|
Keputihan
|
Jumlah persalinan premature
|
TBC
|
Siapa
pembuat keputusan dalam keluarga
|
Mual dan muntah
|
jumlah anak hidup
|
Pernah operasi
|
kebiasaan
makan dan minum
|
Masalah
/ kelainan pada kehamilan sekarang
|
jumlah keguguran
|
Alergi obat / makanan
|
kebiasaan
merokok, menggunakan obat-obat dan alkohol
|
Pemakaian
obat-obat (termasuk jamu-jamuan)
|
jumlah aborsi
|
Ginjal
|
kehidupan seksual
|
perdarahan
pada kehamilan, persalin-an, nifas terdahulu
|
Asma
|
pekerjaan
dan aktivitas sehari-hari
|
|
adanya
hipertensi dalam kehamilan pada kehamilan terdahulu
|
Epilepsi
|
pilihan
tempat untuk melahirkan
|
|
berat bayi < 2,5 kg atau berat bayi > 4 kg
|
Penyakit hati
|
pendidikan
|
|
Adanya
masalah -masalah selama kehamilan, persalin-an, nifas terdahulu
|
Pernah kecelakaan
|
penghasilan
|
Fisik
umum
|
Pemeriksaan
luar
|
Pemeriksaan
dalam
|
Laboratorium
|
Kunjungan
pertama :
· tekanan
darah
· suhu
badan
· nadi
· berat
badan
· tinggi
badan
· muka:
edema, pucat
· mulut
& gigi :
kebersihan, karies,
tonsil
· tiroid
/ gondok
· tulang
belakang / punggung
· payudara:
putting susu , tumor
· abdomen:
bekas operasi
· ekstremitas
:
edema, varises refleks patella
· costrovertebral
angle tenderness (CVAT)
· kulit
:
kebersihan, penyakit
kulit
|
Pada setiap kunjungan
:
· mengukur
TFU
· palpasi
untuk menentukan letak janin (atau lebih dari 28 minggu)
· Auskultsi
detak jantung janin
|
Pada kunjungan
pertama :
Pemeriksaan
vulva /perineum untuk :
· Varises
· Kondiloma
· Edema
· Hemoroid
· Kelainan
lain
Pemeriksaan dengan
speculum untuk menilai :
· Serviks
· Tanda-tanda
infeksi
· Cairan
dari ostium uter
Pemeriksaan
untuk menilai :
· Serviks*
· Uterus*
· Adneksa*
· Bartolini
· Skene
· Uretra
*Bila
usia kehamilan < 12 minggu
|
Kunjungan
pertama :
Darah
:
· Hemoglobin
· Glukosa
· VDRL
Urin
:
· Warna,
bau, kejernihan
· Protein
· Glukosa
|
Kunjungan berikutnya
· tekanan
darah
· berat badan
· edema
· masalah
dari kunjungan pertama
|
EVALUASI
1. Kapan
pemeriksaan kehamilan dini di laksanakan?
2. Apa
saja yang dilakukan pada kontak dini trimester 1?
3. Carilah
1 khasus pada ibu hamil dan apakah pelayanan Anc yang di butuhkan ibu hamil
tersebut sesuai kasus yang sau dari buat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar