CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 28 Mei 2013

Perawatan Kesehatan Bayi Dan Anak Balita Dan Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Dan Balita/Deteksi Dini Serta Imunisasi

HAND OUT
Mata Kuliah                         :     Asuhan Kebidanan  V ( Komunitas )
Topik                                    :    Perawatan Kesehatan Bayi Dan Anak Balita Dan Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Dan Balita/Deteksi Dini Serta Imunisasi
Waktu                                  :    100 Menit
Dosen                                   : 
OPS (Enabling Objektif) :
1.  Setelah mengikuti pelajaran ini tanpa melihat hand out mahasiswa mampu melaksanakan pelayanan kesehatan pada bayi
2.      Mampu melaksanakan perawatan kesehatan pada balita
3.      Mampu membedakan defenisi pertumbuhan dan perkembangan
4.      Mampu menjelaskan kebutuhan dasar anak
5.      Mampu menjelaskan deteksi tumbuh kembang balita
6.      Mampu menjelaskan kegunaan deteksi dini tumbuh kembang balita
7.      Mampu menjelaskan macam-macam skrining tumbuh kembang balita
8.      Mampu menjelaskan jadwal kegiatan deteksi dini tumbuh kembang balita
9.      Mampu melaksanakan deteksi dini tumbuh kembang balita
Mampu melasanakan dan menjelaskan imunisasi
Referensi :
1.      Pusdiknakes. 2001. Asuhan Post Partum. Jakarta. Depkes.
2.      Saifudin. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. JNPPKR.
3.      Saifudin. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. JNPKKR.
4.      Modul Blok II. 2009. Asuhan nenatus,bayi dan balita. Prodi DIII Kebidanan STIKes Fort De Kock. Bukittinggi


MATERI
ASUHAN KEBIDANAN V (KOMINITAS)
A.      Pengertian Perawatan Kesehatan pada Bayi dan Balita
1.       Defenisi
Pemeliharaan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada bayi dan anak Balita dengan penekanan pada upaya peningkatan kesehatan (promotif) dan preventif serta pengobatan sebagai pertolongan pertama dan upaya pemulihan kesehatan ke sarana kesehatan.
·         Bayi adalah anak yang berumur 0 sampai sesaat sebelum ulang tahun pertama.
·         Anak balita adalah anak yang berumur 1 tahun sampai sesaat sebelum berumur 5 tahun.
·         Anak pra sekolah adalah anak yang berumur 5 tahun sampai sesaat sebelum berumur 6 tahun.
2.      Perawatan Kesehatan Bayi
a.     Makan
Bayi hanya memerlukan ASI atau susu formula, sampai usia 6 bulan
b.      Tidur
Bayi perlu banyak tidur. Untuk membantu bayi anda tidur ketika anda ingin tidur, sediakan lingkungan yang nyaman dan atur posisi bayi anda telentang ketika tidur.
c.       Defekasi
Bayi anda dapat defekasi 1 atau 4 kali perhari. Apabila bayi anda tetap tidak defekasi selama lebih dari dua hari, hubungi dokter anak atau bidan.
d.    Berkemih
Bayi akan BAK minimal 4 sampai 5 popok perhari. Hal itu mungkin akan sulit untuk dihitung jika menggunakan popok kertas. Apabila anda ragu, gunakan popok kain.


e.     Perawatan kulit
Ketika mengganti popok, bersihkan bokong bayi dengan sabun dan air. Hindari penggunaan bedak dan krim wangi untuk membantu mencegah ruam akibat popok.
f.     Keamanan
Undang-Undang Negara bagian Pennsylvania dan New Jersey mengharuskan  bayi menggunakan kursi-mobil saat berada dalam mobil. Jaga keamanan bayi semaksimal mungkin sama seperti selama bulan- bulan pertama.
g.    Tanda-tanda bahaya
Hubungi dokter anak/bidan dengan segera jika :
-        Bayi menjadi lesu, tidak mau makan, atau memperlihatkan perilaku yang luar biasa.
-        Bayi tidak berkemih dalam 24 jam pertama
-        Bayi tidak defekasi selama 48 jam
-        Tali pusat mengeluarkan bau tidak enak atau mengeluarkan pus
-        Suhu bayi dibawah 36°C atau diatas 37°C
-        Bagian putih mata bayi menjadi kuning dan warna kulit tampak kuning, coklat.
h.    Bayi selalu bersama dengan Ibu
i.      Jaga bayi selalu dalam keadaan bersih, hangat dan kering
j.      Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering
3.      Perawatan Kesehatan Anak Balita
Bidan yang bekerja dikomunitas melakukan kegiatan pelayanan kesehatan anak balita di rumah (keluarga), Puskesmas, Posyandu, Polindes.
-          Pemeriksaan kesehatan anak balita secara berkala
-          Pemberian Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit lainnya. Serta pemberian Vit A dua kali dalam 1 tahun
-          Penyuluhan pada orang tua menyangkut perbaikan gizi, lingkungan yang sehat, pengawasan tumbuh dan kembang anak
-          Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang timbul pada bayi dan balita

B.     Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi dan Balita/Deteksi Dini
1.      Defenisi
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran tubuh anak, yaitu anak bertambah besar, berat dan tinggi, organ-organ tubuh bertambah besar dan berat.
Perkembangan adalah : Bertambahnya kemampuan anak sebagai hasil dari proses pematangan organ tubuh. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Proses tumbuh kembang berlangsung secara bersamaan dan berkesinambungan yang mencakup aspek motorik, bahasa, kognitif, sosialisasi, dan kemandirian.
2.      Kebutuhan Dasar Anak
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang dapat digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar :
a.       Kebutuhan Fisik-Biomedis (Asuh)
Meliputi :
-          Pangan/gizi, merupakan kebutuhan terpenting
-          Perawatan kesehatan dasar, antara lain Imunisasi, pemberian ASI, penimbangan bayi/anak yang teratur, pengobatan kalau sakit, dll
-          Papan/pemukiman yang layak
-          Hygiene perorangan, sanitasi lingkungan
-          Sandang
-          Kesegaran jasmani/rekreasi
b.      Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH)
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras antara ibu/pengganti ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial.
Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negative pada tumbuh kembang anak baik fisik, mental maupun sosial emosi.
Kasih sayang dari orang tuanya (Ayah-Ibu) akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar.
3.      Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita
Dalam upaya menurunkan masalah tumbuh kembang seorang anak harus dilakukan upaya pencegahan sedini mungkin, yakni sejak pembuahan, janin di dalam kandungan Ibu, pada saat persalinan sampai dengan masa-masa kritis proses tumbuh kembang manusia yaitu masa dibawah usia lima tahun.
a.       Deteksi dini tumbuh kembang Balita
Merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui serta mengenal faktor risiko (fisik, biomedik,psikososial) pada balita.
b.      Kegunaan deteksi disni tumbuh kembang Balita
Kegunaannya adalah untuk mengetahui penyimpangan tumbuh kembang balita secara dini, sehingga upaya pencegahan, upaya stimulasi dan upaya penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas sedini mungkin pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang. Upaya-upaya tersebut diberikan sesuai dengan umur perkembangan anak, dengan demikian dapat tercapai kondisi tumbuh kembang yang optimal.
c.       Pelaksanaan deteksi dini
Adalah upaya deteksi dini dilaksanakan oleh tenaga professional, kader dan orang tua atau anggota keluarga lainnya yang mampu dan terampil dalam melakasanakan deteksi dini.
Kegiatan ini dapat dilakukan di pusat-pusat pelayanan kesehatan, di posyandu, di sekolah-sekolah dan dilingkungan rumah tangga
d.      Alat untuk melakukan deteksi dini
Alat untuk deteksi dini berupa tes skrining yang telah distandardisasi untuk menjaring anak yang mempunyai kelainan dari mereka yang norma;
Macam-macam tes skrining yang digunakan adalah :
1.      Berat badan menurut umur
2.      Pengukuran lingkaran kepala anak
3.      Denver Development stress test (DDST)
4.      Kuisioner perilaku Anak Prasekolah (KPAP)
5.      Tinggi/panjang badan (TB) terhadap umur

Jadwal Kegiatan Deteksi Dini
No
Kelompok Umur
Jadwal Deteksi Dini
1
Bayi
-          Pada bayi umur 0 – 28 hari
-          Pada bayi 1 – 11 bulan, deteksi dini dilakukan saat umur 3 bulan, 6 bulan dan 9 bulan
2
Anak balita
Deteksi dini dilakukan setiap 6 bulan, yaitu umur 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, 30 bulan, 36 bulan, 42 bulan, 48 bulan, dan 54 bulan
3
Anak prasekolah
Deteksi dini dilakukan setiap 6 bulan, yaitu umur 48 bulan, 54 bulan, 60 bulan, 66 bulan dan 72 bulan


Catatan :
Jadwal diatas untuk balita dan anak prasekolah yang sehat. Bila ditemukan, tanda/gejala penyakit, kelainan gizi dan penyimpangan tumbuh kembang, jadwal pemeriksaan dilakukan lebih intensif
C.    Immunisasi
1.      defenisi
Immunisasi adalah upaya yang dilakukan untuk memperoleh kekebalan tubuh manusia terhadap penyakit tertentu.
Proses Immunisasi ialah memasukkan vaksin atau serum ke dalam tubuh manusia, melalui oral atau suntikan. Tubuh dirangsang untuk membentuk antibody yang dapat memproduksi anti toksin. Kehadiran anti toksin dapat menetralisir toksin yang dikeluarkan oleh kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh manusia.
2.      Penyakit yang dapat dicegah  dengan Immunisasi
a.       Difteri
b.      Pertusis
c.       Tetanus
d.      Polromyelitis
e.       Campak
f.       Hepatitis B
3.      Kebijakan Immunisasi
a.       Jangkauan pelayanan ditingkatkan
b.      Semua Puskesmas dan Pustu memberikan pelayanan Immunisasi
c.       Skrining secara ketat dilaksanakan untuk menghindarkan hilangnya kesempatan Immunisasi.
d.      Pelaksanaan program dilakukan secara steril digunakan untuk tiap suntikan
e.       Satu jarum dan satu syaringe steril digunakan untuk tiap suntikan
f.       Penyuluhan dilakukan untuk menunjang program
g.      Dampak program terhadap penyakit yang dapat diatasi melalui Immunisasi
h.      Pemantauan kegiatan Immunisasi secara lintas sektor dan lintas program

4.      Jadwal Immunisasi Dasar Bayi

Umur
Jenis Immunisasi
0 – 7 hari
 Hb Unijec
1 bulan
BCG, POLIO1
2 bulan
Hepatitis B2, DPT1, Polio 1
3 bulan
Hepatitis B3, DPT2, Polio2
4 bulan
DPT3, Polio 3
9 bulan
Campak, Polio4







Tidak ada komentar:

Posting Komentar