CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 28 Mei 2013

keterampilan obserfasi

HAND OUT
Mata Kuliah             : Komunikasi dan Konseling
SKS                          : 2 SKS
Dosen                       : Delfi Prima Yufi
Topik                        : Keterampilan Observasi
Sub topic                  : Keterampilan Observasi
A.  Tingkah Laku Verbal dan Non Verbal
B.  Pengamatan dan Penafsiran

OBJEKTIF PERILAKU SISWA
1.      Setelah selesai perkuliahan ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang keterampilan observasi
2.      Setelah sub topik ini dibahas, Tampa melihat catatan mahasiswa dapat menyebutkan tingkah laku velbal dan non verbal

REFERENSI
1.      Tyastuti, dkk. 2008. Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
2.      Uripni,charistina lia, dkk. 2003. Komunikasi Kebidanan. Jakarta: EGC.
3.      Yulifah, rita. 2009. Komunikasi dan konseling dalam kebidanan. Jakarta: Salemba.

ALAT DAN BAHAN
Hand out, Power point, LCD, Laptop, White board, Spidol, flip chart.

LAMPIRAN MATERI





PENDAHULUAN
Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari di sadari atau tidak disadari komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri, paling tidak sejak ia dilahikan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan adalah tanda komunikasi.
 Sementara itu, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan saling pengertian sesame anggota masyarakat. Dalam hal ini, faktor komunikasi memainkan peran penting, apalagi bagi manusia modern, manusia modern yaitu manusia yang cara berpikirnya tidak spekulatif, tetapi berdasarkan logika dan rasional (penalaran) dalam melaksanakan segala kegiatan dan aktivitasnya. Kegiatan dan aktivitasnya itu akan terselenggara dengan baik melalui proses komunikasi antar manusia. Komunikasi telah menjadi bahan dari kehidupan manusia.
Berhasilny suatu komunikasi ialah apabila kita mengetahui dan mempelajari unsur-unsur yang  terkandung dalam proses komunikasi. Unsur-unsur yang di maksud adalah sumber (resource), pesan (message), saluran (chanel, media) dan penerima (receiver, audience)



KETERAMPILAN OBSERVASI
           Bidan perlu mengamati tingkah laku pasien secara verbal dan non-verbal untuk mengidentifikasi pesan-pesan yang tidak sejalan (sinkron) dan campur aduk. Bidan perlu menggabungkan informasi kedalam tiga kategori yaitu : tingkah laku non-verbal klien, tingkah laku verbal klien, kesenjangan pada diri klien.
A.    Tingkah Laku/Komunikasi Verbal/Non Verbal
            Komunikasi memiliki beberapa pengertian, antara lain merupakan sebuah proses interaksi sosial antara dua atau lebih individu yang mencoba saling mempengaruhi dalam hal ide, sikap, pengetahuan, dan tingkah laku. Selain itu komunikasi juga di definisikan sebagai proses memberitahukan dan menyebarkan pikiran-pikiran, nilai-nilai dengan maksud untuk menggugah partisipasi, agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama. Seperti yang telah kita ketahui, Komunikasi terdiri dari dua jenis yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
            Komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Dengan kata lain komunikasi verbal dan non verbal merupakan kegiatan yang saling melengkapi dan selalu dilakukan secara bersamaan. Komunikasi non verbal dapat berbentuk bahasa tubuh, tanda, tindakan/ perbuatan atau objek.
a.      Tingkah Laku/KomunikasiNon Verbal
            Komunikasi non verbal adalah pesan yang disampaikan dalam komunikasi dikemas dalam bentuk non verbal, tanpa kata-kata. Tingkah laku non-verbal klien Cara menatap mata, bahasa tubuh, kualitas suara, merupakan indicator penting yang mengungkapkan apa yang sedang terjadi pada diri klien
Bentuk komunikasi non verbal adalah :
1.      Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh ini meliputi ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan, postur tubuh dan gaya gaya berjalan, sound, gerak isyarat.
2.      Tanda
Tanda dalam komunikasi non verbal menggantikan kata- kata misalnya bendera, rambu- rambu lalu lintas, dsb.
3.      Tindakan atau perbuatan
Tindakan atau perbuatan secara khusus tidak menggantikan kata- kata tetapi mengandung makna, misalnya pakaian, aksesori dandan, dll. Dari pakaian atau aksesoris dandanan maka bisa kita ketahui sosial ekonomi atau gaya orang tersebut.
4.      Objek
Objek juga secara khusus tidak mengganti kata tetapi mempunyai makna, misalnya pakaian, aksesori dandan, dll. Dari pakaian atau aksesoris dandanan maka bisa kita ketahui sosial ekonomi atau gaya orang tesebut.
5.      Warna
Kita sering menggunakan warna untuk menunjukkan suasana emosional, citra rasa, keyakinan agama, politik dll. Di Indonesia warna merah muda adalah feminin ( warna roamntis, jatuh cinta ), warna biru adalah maskulin, warna hijau sering diasosiasikan dengan islam dan muslim karena dipercaya sebagai warna surga, warna putih sebagai warna suci, murni dan bersih.

b.      Fungsi komunikasi non verbal
Komunikasi non verbal dapat berfungsi untuk
·         Melengkapi komunikasi verbal
Misalkan ada anak kecil yang bertengkar maka, selain dengan kata- kata kita melerai biasanya diikuti dengan mata yang melotot.
·         Menekankan komunikasi verbal
Misalkan dalam suatu rapat ada orang yang tidak sependapat maka dia berkata saya akan out dari ruangan sambil menutup pintu keras- keras.
·         Membesar- besarkan komunikasi non verbal
Misalkan bercerita tentang gurila yang tubuhnya besar sambil melebar- lebarkan tangannya kesamping
·         Melawan komunikasi verbal
Misalnya saat orang mengatakan tidak malu tetapi pipi dan wajahnya memerah
·         Meniadakan komunikasi non verbal
Misalnya kita dipaksa untuk memberikan uang lalu kita katakan ini uangnya sambil memasukkan uang itu ke saku.

c.       Komunikasi verbal
           Komunikasi verbal Adalah komunikasi yang menggunakan kata- kata, entah lisan maupun tertulis. Melalui kata- kata, perasaan, emosi, pemikiran, gagasan bisa diungkapkan. Dalam komunikasi verbal ini bahasa memegang peranan penting.
            Bahasa verbal merupakan sarana utama untuk menyatakan perasaan, pikiran dan maksud kita. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti bagaimana perasaan, pikiran dan maksud kita. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti bagaimana bahasa bisa muncul dimuka bumi ini. Menurut Lary L. Barker bahasa memiliki 3 fungsi yaitu penamaan, interaksi dan transmisi informasi.
            Komunikasi verbal menyangkut beberapa aspek, yakni: vocabulary (perbendaharaan kata- kata ), racing ( kecepataan ), intonasi suara, humor, singkat, timing ( waktu yang tepat )
            Dikomunikasi verbal yang penting kita amati adalah kapan klien beralih topik apa saja kata-kata kunci, penjelasan-penjelasan yang disampaikan dan pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan.
d.      Kesenjangan Tingkah Laku Verbal dan Non Verbal
      Kesenjangan tingkah laku verbal dan non verbal dapat dilihat dari:
·         Kesesuaian antara tingkah verbal dan non verbal.
·         Kesesuaian antara duah buah pertanyaan
·         Kesesuaian antara apa yang diucapkan dan apa yang dikerjakan

B.     Pengamatan Dan Penafsiran Interprestasi
            Pengamatan objektif adalah berbagai tingkah laku yang bisa kita lihat dan kita dengar. Penafsiran atau interpretasi adalah kesan terhadap apa yang kita lihat dan kita dengar. Interpretasi dapat diartikan sebagai suatu usaha konselor untuk memberitahukan suatu arti kepada konseli.
            Seorang bidan yang tajam pengamatannya akan memperhatikan bahwa ada beberapa ketidak sesuaian antara tingkah laku verbal dan non-verbal antara dua buah pertanyaan, antara apa yang diucapkan dan apa yang dikerjakan. Meski tingkah laku verbal dan non-verbal bisa berdiri sendiri tapi pada kenyataannya verbal dan non-vebal tidak terpisahkan, saling menguatkan arti yang sebenarnya dari suatu tingkah laku. Dalam mengobservasi sesuatu ada 2 hal penting yang perlu diperhatikan :
·         Pengamatan obyektif adalah berbagai tingkah laku yang kita “lihat” dan “dengar”. Misalkan : jalan mondar-mandir tangan dikepal, dsb.
·         Interprestasi/penafsiran adalah kesan yang kita berikan terhadap apa yang kita lihat (amati) dan kita dengar. Misalkan : kesal karena terlalu lama menunggu.
·         Tanda-tanda ketegangan:
ü  Air mata (mata berkaca-kaca)
ü  Berkeringat
ü  Tremor bibir, tangan
ü  Mulut dan bibir menjadi tegang
ü  Muka pacar atau memerah
ü  Bicara dengan sangat perlahan, amat sangat tenang hamper tak ada gerakan, sangat formal.
            Kita dapat belajar lebih peka terhadap tingkah laku non-verbal dan arti dari suatu tingkah laku verbal yang ditampilkan seorang klien. Misalkan klien berkata bahwa hubungannya dengan suami baik-baik (dengan raut kesedihan diwajahnya). Harus ditelaah lebih lanjut arti dari ketidaksesuaian antara yang disampaikan (verbal) dengan ekspresi muka (non-verbal).
            Tahap- tahap interpretasi meliputi :
1)     Refleksi perasaan, yaitu konselor tidak pergi jauh dari apa yang dikatakan klien, dengan refleksi perasaan apa yang ada dihati klien didengar oleh konselor.
2)     Klarifikasi yaitu menjelaskan apa yang tersirat dalam perkataan klien.
3)     Refleksi yaitu penilaian konselor terhadap apa yang diungkapkkan klien.
4)     Konfrontasi yaitu konselor membawa kepada perhatian cita- cita dan perasaan klien yang tersirat tetapi tidak disadari.
5)     Interpretasi yaitu konselor memperkenalkan konsep- konsep, hubungan dan pertalian baru yang berakar dalam pengalaman klien.

KESIMPULAN
Hal-Hal Yang Perlu Diamati Dalam Observasi
1)      Tingkah laku verbal
ü  Apa saja kata-kata kunci
ü  Penjelasanpenjelasan yang disampaikan
ü  Kapan beralih topik
ü  Pertanyaan yang diajukan
2)      Tingkah laku non-verbal
ü  Cara menatap muka, mata, bahasa tubuh, merupakan indikator penting yang mengungkapkan apa yang sedang terjadi pada diri klien.
ü  Penampilan umum? (rapi / lusuh)
ü  Cara menatap / pandang mata (menatap mata / tidak, melihat ke bawah / kearah sudut ruangan)
ü  Bahasa tubuh (postur kaku/terlalu banyak gerak atau ada gerakan itu atau tidak bertenaga, tegang)
ü  Kualitas suatu dan gaya bicara? (suara keras atau lemah intosa jelas atau datar, gagap atau tegas)
3)      Kesenjangan Pada Diri Klien
ü  Konflik atau ketidak sesuaian antara tingkah laku verbal dan non verbal.
ü  Ketidak sesuaian antara 2 buah pertanyaan
ü  Ketidak sesuaian antara apa yang diucapkan dan apa yang dikerjakan



Tanda-Tanda Ketegangan
ü  Air mata (mata berkaca-kaca)
ü  Berkeringat
ü  Tremor bibir, tangan
ü  Mulut dan bibir menjadi tegang
ü  Muka pacar atau memerah
ü  Bicara dengan sangat perlahan, amat sangat tenang hamper tak ada gerakan, sangat formal.

Pengamatan Dan Penafsiran
Terdiri dari :
·         Pengamatan Objektif adalah berbagai tingkah laku yang mereka lihat dan dengar. Misalnya, jalan mondar mandir, tangan dikepal.
·         Interprestasi dan penafsiran adalah kesan yang kita berikan terhadap apa yang kita lihat (amati) dan kita dengar, misalnya, kesal karena terlalu lama menunggu.

EVALUASI
1.      Sebutkan pengertian komunikasi Vebal beserta bentuk2 komuniksasi verbal?
2.      Jelaskan fungsi komunikasi non verbal?
3.      Sebutkan pengertian komunikasi verbal?
4.      Sebutkan perbedaan pengamatan dan penafsiran?
5.      Sebutkan tanda-tanda ketegangan?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar