CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 28 Mei 2013

keterampilan obserfasi

HAND OUT
Mata Kuliah             : Komunikasi dan Konseling
SKS                          : 2 SKS
Dosen                       : Delfi Prima Yufi
Topik                        : Keterampilan Observasi
Sub topic                  : Keterampilan Observasi
A.  Tingkah Laku Verbal dan Non Verbal
B.  Pengamatan dan Penafsiran

OBJEKTIF PERILAKU SISWA
1.      Setelah selesai perkuliahan ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang keterampilan observasi
2.      Setelah sub topik ini dibahas, Tampa melihat catatan mahasiswa dapat menyebutkan tingkah laku velbal dan non verbal

REFERENSI
1.      Tyastuti, dkk. 2008. Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
2.      Uripni,charistina lia, dkk. 2003. Komunikasi Kebidanan. Jakarta: EGC.
3.      Yulifah, rita. 2009. Komunikasi dan konseling dalam kebidanan. Jakarta: Salemba.

ALAT DAN BAHAN
Hand out, Power point, LCD, Laptop, White board, Spidol, flip chart.

LAMPIRAN MATERI





PENDAHULUAN
Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari di sadari atau tidak disadari komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri, paling tidak sejak ia dilahikan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan adalah tanda komunikasi.
 Sementara itu, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan saling pengertian sesame anggota masyarakat. Dalam hal ini, faktor komunikasi memainkan peran penting, apalagi bagi manusia modern, manusia modern yaitu manusia yang cara berpikirnya tidak spekulatif, tetapi berdasarkan logika dan rasional (penalaran) dalam melaksanakan segala kegiatan dan aktivitasnya. Kegiatan dan aktivitasnya itu akan terselenggara dengan baik melalui proses komunikasi antar manusia. Komunikasi telah menjadi bahan dari kehidupan manusia.
Berhasilny suatu komunikasi ialah apabila kita mengetahui dan mempelajari unsur-unsur yang  terkandung dalam proses komunikasi. Unsur-unsur yang di maksud adalah sumber (resource), pesan (message), saluran (chanel, media) dan penerima (receiver, audience)



KETERAMPILAN OBSERVASI
           Bidan perlu mengamati tingkah laku pasien secara verbal dan non-verbal untuk mengidentifikasi pesan-pesan yang tidak sejalan (sinkron) dan campur aduk. Bidan perlu menggabungkan informasi kedalam tiga kategori yaitu : tingkah laku non-verbal klien, tingkah laku verbal klien, kesenjangan pada diri klien.
A.    Tingkah Laku/Komunikasi Verbal/Non Verbal
            Komunikasi memiliki beberapa pengertian, antara lain merupakan sebuah proses interaksi sosial antara dua atau lebih individu yang mencoba saling mempengaruhi dalam hal ide, sikap, pengetahuan, dan tingkah laku. Selain itu komunikasi juga di definisikan sebagai proses memberitahukan dan menyebarkan pikiran-pikiran, nilai-nilai dengan maksud untuk menggugah partisipasi, agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama. Seperti yang telah kita ketahui, Komunikasi terdiri dari dua jenis yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
            Komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Dengan kata lain komunikasi verbal dan non verbal merupakan kegiatan yang saling melengkapi dan selalu dilakukan secara bersamaan. Komunikasi non verbal dapat berbentuk bahasa tubuh, tanda, tindakan/ perbuatan atau objek.
a.      Tingkah Laku/KomunikasiNon Verbal
            Komunikasi non verbal adalah pesan yang disampaikan dalam komunikasi dikemas dalam bentuk non verbal, tanpa kata-kata. Tingkah laku non-verbal klien Cara menatap mata, bahasa tubuh, kualitas suara, merupakan indicator penting yang mengungkapkan apa yang sedang terjadi pada diri klien
Bentuk komunikasi non verbal adalah :
1.      Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh ini meliputi ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan, postur tubuh dan gaya gaya berjalan, sound, gerak isyarat.
2.      Tanda
Tanda dalam komunikasi non verbal menggantikan kata- kata misalnya bendera, rambu- rambu lalu lintas, dsb.
3.      Tindakan atau perbuatan
Tindakan atau perbuatan secara khusus tidak menggantikan kata- kata tetapi mengandung makna, misalnya pakaian, aksesori dandan, dll. Dari pakaian atau aksesoris dandanan maka bisa kita ketahui sosial ekonomi atau gaya orang tersebut.
4.      Objek
Objek juga secara khusus tidak mengganti kata tetapi mempunyai makna, misalnya pakaian, aksesori dandan, dll. Dari pakaian atau aksesoris dandanan maka bisa kita ketahui sosial ekonomi atau gaya orang tesebut.
5.      Warna
Kita sering menggunakan warna untuk menunjukkan suasana emosional, citra rasa, keyakinan agama, politik dll. Di Indonesia warna merah muda adalah feminin ( warna roamntis, jatuh cinta ), warna biru adalah maskulin, warna hijau sering diasosiasikan dengan islam dan muslim karena dipercaya sebagai warna surga, warna putih sebagai warna suci, murni dan bersih.

b.      Fungsi komunikasi non verbal
Komunikasi non verbal dapat berfungsi untuk
·         Melengkapi komunikasi verbal
Misalkan ada anak kecil yang bertengkar maka, selain dengan kata- kata kita melerai biasanya diikuti dengan mata yang melotot.
·         Menekankan komunikasi verbal
Misalkan dalam suatu rapat ada orang yang tidak sependapat maka dia berkata saya akan out dari ruangan sambil menutup pintu keras- keras.
·         Membesar- besarkan komunikasi non verbal
Misalkan bercerita tentang gurila yang tubuhnya besar sambil melebar- lebarkan tangannya kesamping
·         Melawan komunikasi verbal
Misalnya saat orang mengatakan tidak malu tetapi pipi dan wajahnya memerah
·         Meniadakan komunikasi non verbal
Misalnya kita dipaksa untuk memberikan uang lalu kita katakan ini uangnya sambil memasukkan uang itu ke saku.

c.       Komunikasi verbal
           Komunikasi verbal Adalah komunikasi yang menggunakan kata- kata, entah lisan maupun tertulis. Melalui kata- kata, perasaan, emosi, pemikiran, gagasan bisa diungkapkan. Dalam komunikasi verbal ini bahasa memegang peranan penting.
            Bahasa verbal merupakan sarana utama untuk menyatakan perasaan, pikiran dan maksud kita. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti bagaimana perasaan, pikiran dan maksud kita. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti bagaimana bahasa bisa muncul dimuka bumi ini. Menurut Lary L. Barker bahasa memiliki 3 fungsi yaitu penamaan, interaksi dan transmisi informasi.
            Komunikasi verbal menyangkut beberapa aspek, yakni: vocabulary (perbendaharaan kata- kata ), racing ( kecepataan ), intonasi suara, humor, singkat, timing ( waktu yang tepat )
            Dikomunikasi verbal yang penting kita amati adalah kapan klien beralih topik apa saja kata-kata kunci, penjelasan-penjelasan yang disampaikan dan pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan.
d.      Kesenjangan Tingkah Laku Verbal dan Non Verbal
      Kesenjangan tingkah laku verbal dan non verbal dapat dilihat dari:
·         Kesesuaian antara tingkah verbal dan non verbal.
·         Kesesuaian antara duah buah pertanyaan
·         Kesesuaian antara apa yang diucapkan dan apa yang dikerjakan

B.     Pengamatan Dan Penafsiran Interprestasi
            Pengamatan objektif adalah berbagai tingkah laku yang bisa kita lihat dan kita dengar. Penafsiran atau interpretasi adalah kesan terhadap apa yang kita lihat dan kita dengar. Interpretasi dapat diartikan sebagai suatu usaha konselor untuk memberitahukan suatu arti kepada konseli.
            Seorang bidan yang tajam pengamatannya akan memperhatikan bahwa ada beberapa ketidak sesuaian antara tingkah laku verbal dan non-verbal antara dua buah pertanyaan, antara apa yang diucapkan dan apa yang dikerjakan. Meski tingkah laku verbal dan non-verbal bisa berdiri sendiri tapi pada kenyataannya verbal dan non-vebal tidak terpisahkan, saling menguatkan arti yang sebenarnya dari suatu tingkah laku. Dalam mengobservasi sesuatu ada 2 hal penting yang perlu diperhatikan :
·         Pengamatan obyektif adalah berbagai tingkah laku yang kita “lihat” dan “dengar”. Misalkan : jalan mondar-mandir tangan dikepal, dsb.
·         Interprestasi/penafsiran adalah kesan yang kita berikan terhadap apa yang kita lihat (amati) dan kita dengar. Misalkan : kesal karena terlalu lama menunggu.
·         Tanda-tanda ketegangan:
ü  Air mata (mata berkaca-kaca)
ü  Berkeringat
ü  Tremor bibir, tangan
ü  Mulut dan bibir menjadi tegang
ü  Muka pacar atau memerah
ü  Bicara dengan sangat perlahan, amat sangat tenang hamper tak ada gerakan, sangat formal.
            Kita dapat belajar lebih peka terhadap tingkah laku non-verbal dan arti dari suatu tingkah laku verbal yang ditampilkan seorang klien. Misalkan klien berkata bahwa hubungannya dengan suami baik-baik (dengan raut kesedihan diwajahnya). Harus ditelaah lebih lanjut arti dari ketidaksesuaian antara yang disampaikan (verbal) dengan ekspresi muka (non-verbal).
            Tahap- tahap interpretasi meliputi :
1)     Refleksi perasaan, yaitu konselor tidak pergi jauh dari apa yang dikatakan klien, dengan refleksi perasaan apa yang ada dihati klien didengar oleh konselor.
2)     Klarifikasi yaitu menjelaskan apa yang tersirat dalam perkataan klien.
3)     Refleksi yaitu penilaian konselor terhadap apa yang diungkapkkan klien.
4)     Konfrontasi yaitu konselor membawa kepada perhatian cita- cita dan perasaan klien yang tersirat tetapi tidak disadari.
5)     Interpretasi yaitu konselor memperkenalkan konsep- konsep, hubungan dan pertalian baru yang berakar dalam pengalaman klien.

KESIMPULAN
Hal-Hal Yang Perlu Diamati Dalam Observasi
1)      Tingkah laku verbal
ü  Apa saja kata-kata kunci
ü  Penjelasanpenjelasan yang disampaikan
ü  Kapan beralih topik
ü  Pertanyaan yang diajukan
2)      Tingkah laku non-verbal
ü  Cara menatap muka, mata, bahasa tubuh, merupakan indikator penting yang mengungkapkan apa yang sedang terjadi pada diri klien.
ü  Penampilan umum? (rapi / lusuh)
ü  Cara menatap / pandang mata (menatap mata / tidak, melihat ke bawah / kearah sudut ruangan)
ü  Bahasa tubuh (postur kaku/terlalu banyak gerak atau ada gerakan itu atau tidak bertenaga, tegang)
ü  Kualitas suatu dan gaya bicara? (suara keras atau lemah intosa jelas atau datar, gagap atau tegas)
3)      Kesenjangan Pada Diri Klien
ü  Konflik atau ketidak sesuaian antara tingkah laku verbal dan non verbal.
ü  Ketidak sesuaian antara 2 buah pertanyaan
ü  Ketidak sesuaian antara apa yang diucapkan dan apa yang dikerjakan



Tanda-Tanda Ketegangan
ü  Air mata (mata berkaca-kaca)
ü  Berkeringat
ü  Tremor bibir, tangan
ü  Mulut dan bibir menjadi tegang
ü  Muka pacar atau memerah
ü  Bicara dengan sangat perlahan, amat sangat tenang hamper tak ada gerakan, sangat formal.

Pengamatan Dan Penafsiran
Terdiri dari :
·         Pengamatan Objektif adalah berbagai tingkah laku yang mereka lihat dan dengar. Misalnya, jalan mondar mandir, tangan dikepal.
·         Interprestasi dan penafsiran adalah kesan yang kita berikan terhadap apa yang kita lihat (amati) dan kita dengar, misalnya, kesal karena terlalu lama menunggu.

EVALUASI
1.      Sebutkan pengertian komunikasi Vebal beserta bentuk2 komuniksasi verbal?
2.      Jelaskan fungsi komunikasi non verbal?
3.      Sebutkan pengertian komunikasi verbal?
4.      Sebutkan perbedaan pengamatan dan penafsiran?
5.      Sebutkan tanda-tanda ketegangan?


Minggu, 19 Mei 2013

PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III


PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL
TRIMESTER I, II,  III

1. Sistem Reproduksi dan Payudara
Kehamilan, terjadi perubahan pada :
         Genitalia externa
         Genitalia interna
         Payudara
Uterus
·         Membesar pd bulan I estrogen dan progesteron Hipertrofi otot polos uterus.
·         Serabut kolagen higroskopik oleh karena estrogen meningkat

Uterus Normal
Uterus hamil
       Berat : 30 gr
       Berat : pd 40 minggu menjadi 1000gr
       Ukuran : 7-7,5 cm x 5,2 cmx 2,5 cm
       Ukuran : 20 cm x 5,2 cm x 2,5 cm
       Bentuk: advokat
       Bentuk : 4 bln => bulat akhir hamil => lonjong telur
       Besar : telur ayam
       Besar : 8 minggu =>telur bebek.
       12 minggu : telur angsa (FUT teraba diatas simfisis) tanda hegar : ismus panjang dan lebih lunak.
       16 minggu : sebesar kepala bayi atau  tinju orang dewasa


Tinggi (cm)
Fundus uteri (TFU)
16
½ pusat – SOP
20
dibawah pinggir pust
24
pinggir pusat atas
28
3 jari atas pusat
32
½ pusat – proc. xiphoideus
36
1 jari dibawah proc. xiphoideus
40
3 jari dibawah proc. xiphoideus

  • Lingkaran retraksi fisiologis antara korpus yang padat dengan serviks
  • Patologis bila ½ pusat dan simfisis ossis pubis.
  • Bila lingkaran masuk sampai pusat =>ruptura uteri.
Serviks Uteri
  • Jaringan ikat (>> kollagen)  lebih banyak dari jar. otot yang hanya 10 %.
  • Estrogen meningkat, bertambah hipervaskularisasi => lunak
  • Fungsi tdk sbg sfingter => partus => membuka mengikuti tarikan korpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin ke bawah.
  • Post partum => berlipat-lipat dan tidak menutup.
  • Kelenjar-kelenjar berfungsi lebih baik=> sekresi >> => cairan pervaginam >> (fisiologis)
Vagina dan vulva
Hipervaskularisasi => lebih merah, kebiru-biruan => livide => tanda Chadwick => warna portio => livide  (+)
Ovarium
Sampai kehamilan 16 mg => korpus luteum graviditas (+) dg diameter 3 cm => estrogen & progesteron.
.>16 mg  => plasenta terbentuk => korpus luteum mengecil.

1.    Sistem Endokrin
HORMON PEPTIDA
HCG ( hormone Corionic Gonadotropic )
      Gonadotropin korionik manusia ( HCG ) Y disekresi o/ sel trofoblas dr plasenta mempertahankan kehamilan.
      HCG me 8 hari setelah ovulasi ( 9 hr setelah puncak LH pertengahan siklus ).
      Selama 6 – 8 mg kehamilan HCG mempertahankan korpus luteum & b’lanjut keluarnya progesteron hingga produksinya b’pindah ke plasenta
      Titer HCG abnormal pada os KET & aborsi
HPL ( Hormone Placenta Lagtogene )
      Lactogen plasenta mns ( HPL ) dihasilkan oleh plasenta
      Pada kehamilan cukup bulan HPL me 10 % dari produksi protein plasenta
      HPL mengantagonisme kerja sel insulin  & me( - ) penggunaan glukosa
Prolaktin
      Prolaktin me selama kehamilan sbg respon thp me estrogen
      F/ utama dari prolaktin adalah perangsangan produksi susu
      Pd T. II prolaktin Y diskresi o/ hipofisis janin merupakan perangsang pertumbuhan adrenal janin yang penting. 

HORMON STEROID
Perubahan Hormonal Ibu
Estrogen
      Estrogen dihasilkan dalam hati janin.
      Estrogen paling banyak dalam kahamilan manusia.
      Androgen dihasilkan selama kehamilan T. I
      Menyebabkan pertumbuhan, baik ukuran maupun jlh sel.
      Menyebabkan penebalan endometrium shg ovum Y dibuahi dpt tertanam.
      Menyebabkan hypertrophy dinding uterus dan pe ukuran pembuluh darah & lympatics Y mengakibatkan pe vascularitas, kongesti dan oedem. Akibat perubahan ini :
Ø  Tanda “Chadwick” adalah warna ungu/biru pd vulva & vagina.
Ø  Tanda “Goodell” adalah melemahnya serviks
Ø  Tanda “Hegar” adalah melemahnya isthmus uteri       ( segmen bwh rahim )    
      Hypertrophy & Hyperplasia otot uterus
      Hypertrophy & Hyperplasia jaringan payudara termasuk sistem pembuluh/pipa.
Progesteron
      Pe sekresi, mengendurkan otot-otot halus.
      Menyebabkan penebalan endometrium shg ovum Y dibuahi dpt tertanam.
      Mengendurkan otot-otot halus, akibatnya :
Ø  Me wkt pengosongan lambung & gerak peristaltik.
Ø  Me gastric reflux krn pengenduran cardiac sphincter rasa panas dalam perut.
Ø  Pe G1 motility   konstipasi
Ø  Pembuluh arteri & dinding vena mengendur dan membuka menya kapasitas vena & venules shg menambah haemorroids.   
      Menjaga pe suhu basal ibu
      Merangsang perkembangan sistem alveolar payudara.
      Dengan hormon relaxin melembutkan/mengendurkan jaringan penghubung, ligamen & otot, sakit punggung, nyeri ligamen.
      Progesteron pada kehamilan kadarnya > tinggi   menginduksi perubahan desidua.
      Sampai minggu ke – 6 dan ke – 7 kehamilan sumber utamanya adalah ovarium, setelah itu plasenta memainkan peran utama.
      F/ progesteron adlh mencegah abortus spontan, mencegah kontraksi rahim, menginduksi beberapa kekebalan tubuh untuk hasil konsepsi.

2.       Sistem Kekebalan
1)        Kadar imunoglobulin tdk berubah pada kehamilan
2)       Kadar anti bodi IgG ibu spesifik memiliki kepentingan khusus krn kemampuan melintasi plasenta.
3)       IgG adlh komponen utama dari imunoglobulin janin in utero & periode neonatal dini.
4)       IgG adlh satu-satunya imunoglobulin Y menembus plasenta.
5)       Sistem imun janin timbul sec.dini
6)       Limfosit muncul pd minggu ke – 7 dan pengenalan antigen terlihat pada minggu ke – 12.
7)       Produksi imunoglobulin bersifat progresif selama kehamilan.
3.       Sistem Perkemihan
a.        Pd Trimester I kehamilan kandung kemih t’tekan o/ uterus yang mulai membesar, shg ibu sering kencing.
b.        Setelah  trimester dua kehamilan  dimana uterus telah keluar dari rongga pelvis  gejala sering kencing tidak dijumpai lagi.
c.        Pd akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering kencing timbul lagi krn kandung kencing t’tekan.
d.    Pembesaran ureter kiri dan kanan dipengruhi o/ h.progesteron, tetapi kanan lebih membesar krn uterus lebih sering memutar ke kanan hidroureter dextra dan pielitis dextra lebih sering. Poliuria karena peningkatan filtrasi glomerulus.
e.        Disamping sering kencing, tdp pula poliuria disebabkan o/ adanya pe sirkulasi darah diginjal, shg filtrasi di glomerulus me.

4.       Sistem Pencernaan
  • Pd bulan I kehamilan tdp perasaan enek ( nausea ), krn estrogen me
  • Tonus otot-otot traktus digestivus , motilitas seluruh traktus digestivus b’ ( - ) shg makanan lama berada di usus.
  • Hal ini baik untuk reabsorbsi, tetapi menyebabkan obstipasi karena penurunan tonus otot-otot traktus digestivus.
  • Gejala muntah ( emesis ) dijumpai pd bulan I kehamilan Y terjadi pd pagi hari ( morning Sickness )
  • Emesis Y sering & terlalu banyak disb.Hyperemesis gravidarum krn ini adlh patologis.
  • Sering dijumpai morning sickness, hiperemesis gravidarum dan salivasi.
  • Salivasi adalah pengeluaran air liur berlebihan daripada biasanya.
  • Karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang meningkat dengan cepat pada awal kehamilan, tonus otot saluran pencernaan akan menurun, sehingga motilitas seluruh saluran pencernaan akan berkurang.

5.   Sistem Muskuloskeletal
·         Lordosis progresif gambaran karakteristik pd kehamilan normal.
·         Mobilitas sendi sakroiliaka, sakro koksigeal, sndi pubis b’tambah besar & menyebabkan rasa tdk nyaman dibagian bwh punggung khususnya pd akhir kehamilan rasa pegal, mati rasa dan lemah dialami pd anggota badan atas.

6. Sistem Kardiovaskular
·         Curah jantung  me 30 % pd minggu ke – 10 kehamilan
·         Tekanan intravaskuler : Selama kehamilan tekanan sistolik me & tekanan diastolik me lbh nyata dimulai dalam T. I pd kehamilan cukup bulan kembali ke kadar tdk hamil.
Perubahan kardiovaskuler dalam kehamilan :
TD darah arteri
       Sistolik                4 -6 mg
       Diastolik               8 – 15 mg
       Rata-rata              6 -10 mg
Semua dasar pd 20 – 24 mg, kemudian sec.b’angsur-angsur naik kenilai-nilai pra- kehamilan
Frek. Denyut jantung      12 – 18 mg
Puncak T. ll awal kemudian stabil
Volume stroke                10 – 30 %
Puncak T. ll awal kemudian stabil
Curah jantung                33 – 45 %
Puncak T. ll awal kemudian stabil

7.   Sistem Integumen (kulit)
  • Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi krn pengaruh melanophore stimulating hormone ( MSH ) dari lobus hipofisis anterior & pengaruh kelenjar suprarenalis.
  • Hiperpigmentasi terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi ( chloasma gravidarum ) akan menghilang saat persalinan.

8.   Metabolisme dan Berat Badan (Indeks Masa Tubuh = IMT)
  • Basal metabolik rate ( BMR ) 15 % - 20 % U pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI Y ditemukan pada triwulan terakhir. Kalori dibutuhkan terutama dari pembakaran hidrat arang khususnya kehamilan 20 mg ke atas. Protein diperlukan U perkembangan badan, alat kandungan, mammae, U janin. Protein disimpan U persiapan laktasi.
  • Bumil sering haus, nafsu makan besar, sering kencing dipengaruhi oleh H.Somatomammotropin, peningkatan plasma insulin & hormon adrenal.
  • Kebutuhan mineral bumil :
Ø  Kalsium 1,5 gram/hr 30 – 40 gr untuk pembentukan tulang janin.
Ø  Fosfor rata-rata 2 gr / hr
Ø  Zat besi 800 mg / 30 – 50 mg sehari
Ø  Air cukup banyak
·         Pe BB disebabkan O/ :
Ø  Hasil konsepsi fetus, plasenta, liquor amnii
Ø  Ibu itu sendiri uterus, mammae Y membesar, volume darah , lemak , protein, adanya retensi air.
·         Kadar alkali-fosfatase meningkat 4x lipat dibanding wanita tdk hamil, mulai kehamilan 4 bulan. Alkali fosfatase dapat dipakai untuk menilai fungsi plasenta.
·         Berat badan wanita hamil naik 6,5 – 16,5 kg, rata-rata 12,5 kg, terutama 20 minggu terakhir.  Kenaikan BB terlalu banyak pada pre-eklampsia .

9. DARAH & PEMBEKUAN DARAH
DARAH
·         Volume plasma me pd minggu ke-6 kehamilan Shg tjd pengenceran darah ( hemodilusi ) dengan puncaknya pd umur kehamilan 32 – 34 mg. 
·         Serum darah ( volume darah ) bertambah 25 – 30 % dan sel darah bertambah 20 %.
·         Massa sel darah merah terus naik sepanjang kehamilan
·         Hemotokrit me dari T. l – T. lll
·         Peredaran darah dipengaruhi oleh faktor :
  1. Me kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan & pertumbuhan dalam rahim.
  2. Terjadi hubungan langsung antara arteri & vena pada sirkulasi retro – plasenter.
  3. Pengaruh H. Progesteron & estrogen.
  4. Volume darah :
, jumlah serum lebih besar dari pertambahan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah ( haemodilusi ).
  1. Sel darah
sel darah 20 %, Protein darah dalam bentuk albumin & gammaglobulin pada T I.Fibrinogen . Ketidakseimbangan serum dan sel darah terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologi.
·        “WBCs” Sel Darah Putih
Jumlah “Peripheral WBC” makin meningkat dengan cepat selama kehamilan. Selama trimester pertama rata-rata jumlah “WBC” adalah sekitar 9500/mm3  meningkat menjadi rata-rata 20-30.000/ mm3 padasaat ”at term”. Jumlah ini menurun dengan cepat setelah persalinan dan kembali ke kadar sebelum hamil pada akhir minggu pertama pasca persalinan. Adanya hemodilusi maka LED ↑↑ ( 4 x dari angka normal )

Pembekuan/Koagulasi
            Perubahan pada kadar fibrinogen, faktor-faktor pembekuan dan pleteles selama kehamilan berakibat pada peningkatankapasitas untuk pembekuan, dengan akibat peningkatan resiko terjadinya DIC (Disseminated Intravascular Coagulation) seperti yang terjadi pada komplikasi-komplikasi antara lain molahidatidosa dan abrupsiv plasenta/solusio plasenta.

11. SISTEM PERNAFASAN
  • Sistem respirasi terjadi perubahan U dapat memenuhi kebutuhan O2. Karena pembesaran uterus terutama pada bulan-bulan terakhir kehamilan dan kebutuhan oksigen yang meningkat ± 20 % untuk metabolisme janin.
  • Oleh karena diaphragmanya tidak dapat bergerak bebas menyebabkan bagian thorax juga melebar kesisi luar.
  • Dorongan rahim Y membesar terjadi desakan diafragma.
  • Terjadi  desakan rahim dan kebutuhan O2 , bumil akan bernafas > dalam 20 – 25 % dari biasanya.

12. SISTEM PERSYARAFAN
Sistem respirasi terjadi perubahan U dapat memenuhi kebutuhan O2. Dorongan rahim Y membesar terjadi desakan desakan diafragma. Terjadi  desakan rahim dan kebutuhan O2 , bumil akan bernafas > dalam 20 – 25 % dari biasanya.